Karya Fotografer Paling Kontroversial Di Dunia
Fotografer adalah suatu profesi di bidang seni yang berkaitan dengan proses membidik suatu objek tertentu hingga mampu menciptakan sebuah karya foto dan atau gambar yang menarik dan memiliki nilai seni. Profesi fotografer sendiri telah ada sejak zaman dulu, bedanya pada masa waktu itu proses pengambilan gambarnya berbeda karena perangkat kameranya saja sudah tidak sama dan selain itu fotografer zaman dulu tidak mengenal proses editing.
Berbeda halnya dengan fotografer saat ini, berbagai macam jenis kamera serta pengambilan gambar bahkan proses editingnya pun bermacam-macam. Sehingga objek yang kesannya “biasa” mampu menjelma menjadi sebuah karya seni fotografi yang menakjubkan. Seperti beberapa karya fotografer berikut ini, begitu menakjubkannya hingga memicu kontroversi dan bahkan menjadi karya fenomenal. Berikut adalah karya fotografer paling kontroversial di dunia versi anehdidunia.com.
Jill Greenberg
Setiap fotografer pasti memiliki aliran-aliran sendiri, karena sama halnya dengan pelukispun seorang fotografer memang punya berbagai macam aliran yang sesuai dengan objek-objek yang selalu mereka bidik. Tak terkecuali dengan Jill Greenberg, fotografer perempuan berkebangsaan Amerika Serikat ini terkenal dengan keahliannya dalam membidik potret wajah manusia dan juga binatang. Begitu banyak karya-karya fotografinya yang menuai berbagai macam pujian dan sanjungan dari masyarakat dan bahkan juga fotografer lainnya. Dan salah satu mahakarya fotografinya yang berhasil ia buat adalah sekumpulan foto anak-anak yang dijadikan dalam satu buku dengan judul End Times. Sahabat anehdidunia.com terbitnya buku fotografi ini sendiri bertepatan dengan terpilihnya George W. Bush sebagai presiden Amerika Serikat di tahun 2000. Pada buku fotografi End Times itu sendiri, berbagai macam foto anak-anak ditampilkan dengan ekspresi menangis. Jill Greenberg bekerjasama dengan para orang tua “objek” untuk memancing anak-anak tersebut menangis misalnya dengan membuang mainan mereka ke tempat sampah dan cara lainnya. End Times ini dibuat dengan maksud menunjukkan ketidakberdayaan anak-anak.
Gary Gross
Amerika Serikat memang dari dulu dikenal sebagai negara yang sangat akrab dengan kebebasan. Mulai dari hal memeluk agama, prinsip hingga gaya hidup yang mendobrak norma pun seolah bukan hal yang aneh atau tabu lagi. Seperti halnya sebuah potret fotografi karya fotografer Garry Gross di tahun 1975 yang menimbulkan kontroversi. Diketahui pada masa 1975 waktu itu,kasus kejahatan seksual pada anak atau pedofilia benar-benar marak di Amerika Serikat. Kala itu juga ada seorang bocah perempuan berusia 10 tahun yang dikenal sebagai ikon atau simbol seks anak-anak dan bahkan orang dewasa. Sahabat anehdidunia.com dia adalah Brooke Shields, seorang Garry Gross pun menemuinya untuk kemudian dipotret dalam kondisi telanjang atau bugil. Tak disangka-sangka sang ibu dari Brooke Shields pun menyetujuinya dan menandatangani kontrak senilai $ 450 untuk sebuah foto telanjang putrinya yang akan dipakai untuk cover parfum dari Playboy yakni Sugar n Spice. Beberapa tahun kemudian tepatnya di tahun 1981, Brooke Shields berusaha mencegah beredarnya foto dirinya telanjang agar tidak semakin meluas. Sayangnya di tahun 1983, pengadilan menyatakan bahwa foto tersebut bukanlah termasuk kategori pornografi anak-anak. Hal itu semakin menguat karena terdapat tanda tangan sang ibu yang tertorehkan di atas kontrak tertulis waktu itu. Pada akhirnya foto tersebut dapat ditarik sewaktu tahun 2009.
Joel-Peter Witkin
Joel-Peter Witkin adalah seorang fotografer yang memiliki ciri khas potret karyanya seringkali bernuansa hitam putih. Tak terkecuali dengan satu karya fotografinya yang paling kontroversial pun juga lekat dengan warna hitam dan putih. Selain akrab dengan hitam putih, sasaran objek dari Joel-Peter Watkin pun terbilang aneh jika dibandingkan dengan fotografer lainnya. Yup, pria ini seringkali membidik hal-hal yang berbau dengan disabilitas, mayat dan hal-hal unik lainnya. Sahabat anehdidunia.com Feast of Fools adalah salah satu karyanya yang paling kontroversial, dimana Joel-Peter Witkin membidik objeknya di sebuah rumah sakit yang berlokasi di Mexico City. Bukan rumah sakitnya yang mengundang kontroversi, melainkan objek apa saja yang dibidik saat itu. Seorang mayat bayi, potongan beberapa tubuh yang disebabkan mutilasi seperti kaki dan tangan ditata sedemikian rupa dengan berbagai macam buah-buahan di sekelilingnya adalah “model” yang ditampilkan dalam foto berwarna hitam putih tersebut. Potongan tubuh serta mayat bayi tersebut benar-benar nyata alias bukan boneka duplikat atau semacamnya. Tak disangka-sangka mayat serta potongan tubuh tersebut Joel-Peter Witkin peroleh di rumah sakit tersebut atas persetujuan pihak rumah sakit.
Ron Galella
Bagi para fotografer mancanegara atau orang-orang yang gemar dengan dunia fotografi, pasti tidak terlalu asing dengan nama Ron Galella. Ia adalah seorang fotografer kelahiran 10 Januari 1931 berkebangsaan Amerika Serikat. Nama Ron Galella tidak hanya terkenal berkat karya-karya fotografinya saja, lebih dari itu Ron Galella disebut sebagai maestro atau nenek moyangnya paparazzi. Yup, paparazzi sendiri adalah julukan bagi fotografer lepas yang hobi membuntuti dan membidik tokoh terkenal tanpa disadari oleh si objek. Maka dari itu, jika berbicara tentang membuntuti dan memotret tokoh terkenal secara candid, Ron Galella lah salah satu masternya. Padahal awal karirnya sebagai fotografer diawali ketika ia bekerja sebagai fotografer untuk Angkatan Udara Amerika Serikat di tahun 1950. Sahabat anehdidunia.com di tahun berikutnya ia mulai membidik tokoh terkenal maupun selebriti dan mulai merasa nyaman dengan “aliran” ini. Dari sekian banyak foto hasil dia menjadi paparazzi, salah satunya yang kontroversial adalah ketika ia terlihat sangat terobsesi membidik Jacqueline Kennedy Onassis yang kala itu tengah menjadi ibu negara. Begitu banyak dan seringnya ia memotret Jackie K. Onassis, ia pun mendapat surat peringatan untuk selalu berada dalam jarak 25 kaki dari tempat Jackie K. Onassis. Meski demikian, justru karya-karya Ron Galella dalam memotret ibu negara tercantik yang pernah dimiliki Amerika Serikat tersebut hingga kini menjelma menjadi mahakarya yang tak hanya kontroversial namun juga bernilai seni.
Steven Meisel
Steven Meisel adalah salah satu fotografer terkenal di dunia yang begitu sering memancing kontroversi melalui karya-karya fotografinya. Pria kelahiran tahun 1954 ini adalah fotografer fashion yang berarti secara special dan khusus seringkali memotret untuk bahan fashion, majalah dan lain sebagainya. Di industri fashion dan fotografi pun, nama dan karya-karyanya tak perlu diragukan lagi. Beberapa diantaranya yang terkenal adalah sekumpulan foto-foto yang ia potret secara khusus untuk kepentingan buku seks Queen of Pop yakni Madonna. Tak hanya itu saja sahabat anehdidunia.com, Steven Meisel juga pernah membuat sebuah proyek fotografi yang ia beri judul Make Love Not War. Dalam mahakarya tersebut ia mengajak para modelnya terjun langsung ke lokasi zona peperangan untuk melakoni sebuah pemotretan. Dalam karya-karya tersebut, Steven Meisel menggambarkan objek model wanita berpakaian seksi dan minim tengah “menggoda” objek model pria yang digambarkan sebagai tentara yang berpakaian seragam militer. Karya Make Love Not War itupun seolah dibuat untuk mengilustrasikan atau menggambarkan kondisi zona perang dimana para militant juga kerap kali tak kuasa menahan naluri biologisnya. Gara-gara “Make Love Not War” ini jugalah Steven Meisel dituduh telah melakukan eksploitasi seks pada perang dan sejenisnya.
Itulah beberapa karya fotografer paling kontroversial yang pernah ada di dunia. Meski di zaman dulu teknologi kamera tidak secanggih saat ini akan tetapi teknik memotret para fotografer diatas sudah berhasil melahirkan karya-karya yang bukanlah isapan jempol semata. Menurut sahabatanehdidunia.com, apakah karya-karya foto dari fotografer Indonesia ada yang mampu menyaingi ketenaran karya-karya kontroversial diatas?
Sumber referensi:
http://www.oddee.com/item_99896.aspx
https://en.wikipedia.org/wiki/
Komentar
Posting Komentar